Drs. Weni Liputo, MM : “Kedepan SMA Diarahkan Bagi Yang Melanjutkan”
Pengumuman Kelulusan siswa kelas 3 SMA-SMK selama ini tidak dapat dipungkiri disambut sinis oleh sebagian masyarakat yang memandang bahwa institusi pendidikan selalu saja menambah jumlah angka pengangguran setiap tahunnya. Sinisme ini terutama dipicu oleh jumlah lulusan SMA yang masih lebih banyak dari jumlah lulusan SMK. Disisi lain, peluang lulusan SMA untuk memasuki dunia kerja sangat kecil ditambah lagi dengan faktor ekonomi yang memaksa sebagian siswa tidak bisa masuk ke Perguruan tinggi. Pertanyaannya, apakah sinisme masyarakat ini dari tahun ke tahun terus dibiarkan ataukah ada solusi untuk mengatasi hal itu? Berikut cuplikan wawancara GEMA PGRI dengan Kepala Dinas Dikpora Provinsi Gorontalo Weni Liputo beberapa waktu lalu :
Banyak diantara masyarakat yang setiap tahun terkadang menuding institusi sekolah selalu melahirkan pengangguran-pengangguran baru? Bagaimana Bapak menyikapi tudingan ini?
Dinas Pendidikan melalui sekolah-sekolah memang tidak menyiapkan siswa harus tertampung di dunia kerja. Dinas Pendidikan yang menaungi seluruh institusi sekolah sesuai peraturan dan sistem pendidikan kita adalah bertugas menyelenggarakan proses pendidikan dan mengakomodir serta memfasilitasi masyarakat agar memperoleh layanan di bidang pendidikan.
Upaya apa yang bisa dilakukan Dinas Pendidikan untuk mengeliminir tingkat Pengangguran bagi Lulusan SMA dan SMK kedepan
Kedepan harus diarahkan agar mereka yang ingin cepat bekerja, berwiraswasta atau tidak mampu melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi memilih SMK sebagai alternatif sementara SMA hanya diarahkan bagi mereka yang ingin melanjutkan ke perguruan tinggi. Untuk itu kedepan, komposisi jumlah SMA dengan SMK idealnya 30 : 70, saat ini masih kisaran SMA justru yang lebih banyak dibandingkan dengan SMK yakni 63 : 37.
Dinas Pendidikan sudah mensosialisasikan program ini ?
Sudah, meski itu masih dalam tataran himbauan dan sifatnya mengarahkan masyarakat. Bagaimanapun, Dinas Pendidikan tidak punya kapasitas untuk membendung mereka yang tetap melanjutkan pendidikannnya ke SMA. Untuk itu, Dinas DIKPORA Provinsi selama ini berupaya mengimbangi hal itu dengan memberikan penguatan melalui kurikulum di SMA guna membekali siswa dengan keterampilan-keterampilan berbasis kawasan sehingga diharapkan setelah lulus SMA dan tidak melanjutkan, mereka tetap dapat memberdayakan potensi yang ada hingga menjadi mandiri.(AM)
Currently have 0 komentar: