2011, 75 Persen Guru di Gorontalo Sudah S1
“Dalam Dua Tahun Terakhir Pemprov Kucurkan Beasiswa Rp. 8.8 miliar
Bagi 3.500 guru Hingga Meraih S1 di UT”
GEMA PGRI - Komitmen Pemerintah Provinsi Gorontalo terhadap peningkatan kualifikasi guru melalui upaya memberikan beasiswa bagi mereka yang belum S1 terbilang cukup tinggi. Pada 2008 lalu jumlah Guru baik PNS maupun Non PNS yang memperoleh fasilitas beasiswa kuliah di Universitas Terbuka (UT) dari Pemerintah Provinsi Gorontalo sebanyak 2.300 orang, sementara tahun ini mencapai 2.200 orang.
Tidak tanggung-tanggung anggaran yang dikucurkan oleh Pemerintah Provinsi Gorontalo untuk meningkatkan kualifikasi guru ke jenjang S1 melalui Universitas Terbuka dalam 2 tahun terakhir ini mencapai Rp.8,8 miliar dengan rincian Rp. 8 juta hingga Rp10 juta per mahasiswa sampai meraih gelar S1. Dana tersebut diambil dari alokasi anggaran pendidikan yang prosentasenya mencapai 22 persen dari total APBD Rp.550 miliar.
Gubernur Fadel Muhammad mengatakan, upayanya untuk memberikan beasiswa kepada guru yang belum S1 untuk kuliah di UT merupakan keinginannya yang sangat kuat untuk mengurangi kesenjangan Sumber Daya Manusia (SDM) di kawasan Indonesia Timur, khususnya di Gorontalo. “Kami tidak ingin SDM di Gorontalo terus-terusan berada di bawah. Pada 2011, diharapkan 75 persen guru-guru kita sudah menyandang gelar sarjana”, kata Fadel di sela-sela wisuda periode I kampus UT Pondok Cabe, Tangerang yang pernah dirilis Harian Media Indonesia edisi Selasa (31/3) silam.
Dibagian lain, Rektor UT Atwi Suparman memberikan apresiasi yang tinggi kepada Pemda Gorontalo, yang bersedia bekerjasama dengan UT dalam meningkatkan kualitas para guru. Atwi pun berharap, kerjasama tersebut memberikan konstribusi yang lebih baik kepada kedua belah pihak. “UT tidak akan mengecewakan, karena UT sendiri masuk dalam daftar universitas berkelas internasional. Bahan ajar kami sudah yang paling baik di kawasan Asia Tenggara.” tandas Atwi.
Sementara itu, Terkait dengan upaya peningkatan akses pendidikan di Provinsi Gorontalo, Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Gorontalo Weni Liputo mengatakan, Pemerintah Daerah memiliki peranan penting dalam meningkatkan akses pendidikan warganya. Saat ini misalnya, anggaran pendidikan di Gorontalo sebagiannya diperuntukkan untuk beasiswa bagi para mahasiswa, dan sebagian besarnya untuk memberikan akses seluas-luasnya kepada para siswa setingkat SD, SLTP dan SLTA. Tercatat saat ini ada 262 ribu siswa SD hingga SLTA di Gorontalo. Dari jumlah itu 22 persen diantaranya adalah siswa dari keluarga tidak mampu. “Akses pendidikan grartis ini tidak hanya milik anak-anak miskin, tapi juga seluruh anak-anak dari berbagai tingkatan ekonomi”, ujar Weni Liputo.
Weni mencontohkan, program dari pemerintah pusat berupa Bantuan Operasional Sekolah (BOS). menurutnya, tidak serta merta mampu menggratiskan siswa. Pemerintah melupakan jika banyak sekolah terpencil di berbagai wilayah dengan jumlah murid yang sangat sedikit. Sedangkan, hitungan BOS adalah jumlah murid yang ada di sekolah, maka bantuan untuk sekolah terpencil yang jarang muridnya itu menjadi sangat sedikit.
Karena itu, kami konsisten memberikan dana tambahan sedikitnya Rp 1juta setiap bulan untuk masing-masing sekolah yang ada di daerah terpencil. Maksudnya tentu saja untuk mengcover anggaran BOS yang hanya memenuhi 15 persen dari kebutuhan operasional siswa untuk bersekolah. “Padahal kan jumlah idealnya Rp1,8 juta/tahun/siswa, sementara BOS hanya sekitar Rp400-an ribu/pertahun/siswa”, katanya.(Sumber : Harian Media Indonesia)
Currently have 0 komentar: