UNICEF DI BOALEMO
Sejak 2008 lalu hingga 2010 mendatang, Pendidikan di Kab. Boalemo bakal terus diwarnai oleh berbagai perkembangan dan penguatan yang signifikan, tidak hanya datang dari kebijakan pemerintah Daerah tapi juga berkat kerja sama dengan lembaga Internasional yang concern terhadap kemajuan pendidikan seperti UNICEF. Hal ini tentu menjadi berkah bagi masyarakat Boalemo di masa-masa mendatang, karena bagaimanapun juga keberadaan lembaga dunia di Boalemo di satu sisi akan melahirkan inspirasi bagi elemen pendidikan untuk bangkit dan berbagai konsep, metode, dan sistem pendidikan yang dikembangkan secara internasional akan menjadi referensi yang cepat atau lambat akan diadopsi oleh penyelenggara pendidikan di daerah ini.
Keberadaan UNICEF di Boalemo merupakan tindak lanjut dari hasil kerja sama Memorandum of Understanding (MOU) Pemerintah RI dengan Uni Eropa melalui Program Mainstreaming Good Practices In Basic Education (MGPBE) tahun 2005 dan kesepahaman bantuan keuangan Uni Eropa dengan Indonesia pada April 2006 yang selanjutnya dirumuskan pada Rakornas MGPBE pada 9-11 November 2007 silam.
Adapun Tujuan dari program ini secara umum adalah meningkatkan mutu pendidikan dasar melalui manajemen dan pemberdayaan warga sekolah serta stakeholder dan secara khusus bertujuan meningkatkan kapasitas Kabupaten, Sub Rayon, gugus dan sekolah, mewujudkan manajemen sekolah melalui penerapan MBS, menciptakan proses pembelajaran yang bermutu melalui pendekatan PAKEM dan meningkatkan peran serta masyarakat dalam pengelolaan serta pengembangan sekolah. Dari keseluruhan program ini diharapkan akan memberikan hasil akhir berupa, terwujudnya mutu pendidikan khususnya pendidikan dasar, Sekolah memiliki manajemen yang baik sesuai MBS, Guru kompeten dalam mengelola pembelajaran sesuai prinsip PAKEM dan masyarakat berperan aktif dalam pengelolaan dan pengembangan sekolah.
Impelementasi Program dan Hasilnya
Hingga saat ini implementasi program yang telah dilaksanakan meliputi, MODUL I, II, III,. Pendampingan modul I, II, Pemetaan dan perencanaan pendidikan, Workshop CDF I, CDF : a). Kabupaten : SIPBM, b). Sub Rayon :Diklat Manajemen, c) Gugus : KTSP, d) Sekolah : variatif dan Review serta penyusunan Proposal CD II.
Implementasi kerja sama dengan UNICEF melalui program MGPBE ini meliputi pelatihan pembelajaran PAKEM untuk Guru dan MBS dan PSM yang juga melibatkan Komite Sekolah. Program ini juga dibantu oleh pihak Australia melalui program Suportif School Self Evaluatioan (SSSE) kerja sama dengan Pemda untuk workshop Bahasa Inggris bagi Guru SD, pelatihan bagi tutor PAUD, pelatihan tematik bagi guru kelas, kegiatan peningkatan gizi anak melalui program PMTAS bagi 33 sekolah terpencil di Boalemo.
Sementara hasil implementasi program dari segi fisik antara lain: Diknas Boalemo telah memiliki sekretariat UNICEF, miliki data Pendidikan Dasar yang akurat dan berbasis IT, telah memiliki SIPBM meski baru sebagian desa dan sekolah telah memiliki sudut baca, alat peraga, tempat cuci tangan, green house, tempat sampah, papan pajangan, buku fiksi dan non fiksi. Selain fisik, program ini juga telah memberikan dampak secara non fisik (mutu) yakni, SMP Negeri 1 Tilamuta berhasil menjadi sekolah RSBI, SDN 1 Tilamuta berhasil menjadi RSBI, seluruh guru SD/MI, SMP/MTs pada sekolah intervensi sudah menerapkan PAKEM kecuali MTs Al-Khairat Tilamuta, semua sekolah intervensi sudah memiliki RPS dan RAPBS serta pengelolaannya transparan dan akuntabel, semua sekolah intervensi sudah memiliki KTSP dokumen I dan II serta masyarakat (komite) telah berperan aktif dalam pengelolaan dan pengembangan sekolah.
Komitmen Pemerintah Daerah
Program MGPBE melalui UNICEF di Boalemo didukung penuh oleh Pemerintah Kab. Boalemo. Realisasi dukungan itu salah satunya diwujudkan melalui Dana Sharing untuk tahun 2008 dialokasikan bagi pembangunan Sekretariat dan operasional (honor) satgas sejumlah Rp. 210 juta dan tahun 2009 Pemerintah Daerah mengucurkan anggaran untuk operasional (honor) satgas sejumlah Rp. 38.850.000, Beasiswa Retrival Rp. 54.272.500, Beasiswa Transisi Rp. 54.375.500, TOT FASDA Non Intervensi sejumlah Rp. 31.750.000.- dan Replikasi MGPBE di 5 Kecamatan Rp. 50.000.000.- Total keseluruhan mencapai Rp. 229.248.000.-
Tidak hanya dana Sharing, Pemerintah daerah dalam mendukung program ini mengambil kebijakan berupa merekrut, menempatkan dan meretribusi guru sesuai kebutuhan, mengangkat dan memutasi Kepala Sekolah sesuai kompetensi yang dimilikinya. (AM)
Currently have 0 komentar: