Latest News

Sekilas Tentang Kiprah PGRI Perjuangkan Aspirasi dan Kepentingan Guru

Kamis, 26 November 2009 , Posted by gemapgrinews.blogspot.com at 00.39


GORONTALO (GEMA PGRI) Guru sebagai garda terdepan dalam proses penyelenggaraan pendidikan saat ini dan kedepan harus mampu mengembangkan dirinya sebagai pendidik yang berkualitas. Hal ini merupakan tuntutan yang tak terelakkan dalam mewujudkan pendidikan yang bermutu yang pada akhirnya akan melahirkan output pendidikan berupa Sumber Daya Manusia (SDM) yang unggul dan berkualitas pula.
Disisi lain, komitmen tersebut menjadi wajib hukumnya ketika berbagai tuntutan dan aspirasi guru yang disuarakan melalui organisasi Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) yang terus diapresiasi oleh pemerintah melalui kebijakan-kebijakannya terutama tuntutan kesejahteraan guru yang dari tahun ke tahun terus direalisasikan oleh pemerintah, baik pemerintah pusat dan daerah.
Berbicara tentang PGRI, siapapun tidak dapat memungkiri bahwa selama ini kiprahnya terus mendapat perhatian karena gerakannya yang begitu intens bahkan boleh disebut cukup militan dalam memperjuangkan kepentingan anggotanya. Tahun 2010 misalnya, ada khabar gembira bahwa Pemerintahan SBY menargetkan akan mengalokasikan anggaran Rp. 200 Trilyun untuk pendidikan. Hal ini merupakan realisasi tuntutan PGRI selama ini yang menyerukan agar pemerintah mengalokasikan anggaran 20 persen sesuai amanat konstitusi. Tidak tanggung-tanggung untuk merealisasikan tuntutan itu, PGRI menggugat pemerintah melalui Mahkamah Konstitusi yang akhirnya dimenangkan oleh PGRI.
Tidak hanya itu saja, PGRI juga berhasil meloloskan aspirasi guru yang belum sarjana dan sudah berusia 50 tahun ke atas untuk tidak lagi disertifikasi. Tuntutan ini pun diapresiasi oleh pemerintah. Perjuangan PGRI yang paling substansial dan berpengaruh terhadap nasib Guru kedepan adalah lahirnya UUGD. Seandainya PGRI tidak memperjuangkan hal ini, nasib guru dan dosen dalam 10 tahun kedepan dipastikan tidak akan pernah beranjak dari keprihatinan demi keprihatinan. Demikian pula dengan anggaran pendidikan, tidak hanya Guru yang patut berterima kasih kepada PGRI tapi juga masyarakat secara keseluruhan, karena dengan perjuangan PGRI tersebut anggaran pendidikan dari tahun ketahun terus meningkat.
Bagaimana dengan PGRI Provinsi Gorontalo?, Dalam rentang 2 periode kepengurusannya, PGRI Provinsi Gorontalo yang dikomandoi Prof. Dr. Ir. H. Nelson Pomalingo, M.Pd terus melakukan berbagai terobosan-terobosan penting diantaranya melakukan pertemuan-pertemuan dengan segenap pengurus dan anggota PGRI hingga ke cabang-cabang guna menjaring dan menyerap aspirasi guru, memberdayakan Lembaga Konsultasi Bantuan Hukum (LKBH) PGRI melalui pendampingan dan konsultasi hukum kepada guru yang bermasalah, mendorong kiprah Yayasan Pendidikan Lembaga Pendidikan (YPLP) PGRI, diantaranya pembangunan SD PGRI di Kec. Mootilango, mengupayakan pembangunan Gedung Guru yang saat ini dalam tahap penyelesaian, melakukan audensi dan peretemuan dengan Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota maupun DPRD Provinsi dan Kabupaten-Kota guna menyampaikan aspirasi guru serta ikut berperan aktif dalam kegiatan-kegiatan PGRI di tingkat nasional. untuk tahun 2009-2010 ini, PGRI Provinsi Gorontalo menurut rencana akan kembali turun ke lapangan untuk menjaring aspirasi guru untuk kemudian diteruskan kepada pemerintah Provinsi termasuk DPRD Provinsi –Kabupaten /Kota hasil Pemilu legislatif 2009.
Semua ini patut dan layak direnungkan bersama bahwa kiprah organisasi PGRI secara langsung maupun tidak langsung telah ikut mewarnai dinamika pendidikan di secara keseluruhan maupun ikut berkontribusi memberikan andil pemikiran terhadap produk kebijakan pemerintah. tidak heran jika komitmen pemerintah terhadap pendidikan akhir-akhir kita lihat menunjukan perubahan ke arah yang lebih baik jika dibandingkan dengan periode pemerintahan sebelumnya. Hal ini tentu tidak datang begitu saja melainkan sebuah proses yang lahir dari sebuah perjuangan. Perlu diakui bahwa PGRI selama ini begitu getol, konsisten dan tanpa kenal lelah melakukan pendekatan dan pressure kepada pemerintah, baik pemerintah pusat dan daerah agar memiliki perhatian terhadap penyelenggaran pendidikan secara keseluruhan
Yang menjadi pertanyaan sekarang adalah, sejauh mana kepedulian, perhatian, dan komitmen guru dan elemen pendidikan sebagai anggota PGRI sendiri?” Guru di luar negeri sana yang tergabung dalam organisasi EI saja begitu perduli dengan PGRI, lantas kita sebagai warga PGRI sendiri sudah sejauhmana kepedulian itu lahir?”, apakah sudah cukup hanya dengan membayar Iuran PGRI setiap bulannnya?”. Para Guru dimanapun berada sudah saatnya membuka mata, membuka hati, merenung dan memahami secara jernih bahwa organisasi PGRI telah berbuat banyak bagi kepentingan anggota PGRI sendiri. Persoalannya adalah, tidak semua kegiatan dan perjuangan PGRI, baik PGRI Pusat dan daerah yang tidak terpublikasikan ke tengah Guru, walaupun dipublikasikan tapi tenggelam oleh hiruk pikuk pemberitaan peristiwa demi peristiwa lain yang begitu dahsyat menyita waktu dan perhatian kita. (Ali Mobiliu)

Currently have 0 komentar:

Leave a Reply

Posting Komentar